Patut la Malaysia tak berbunyi!
Ladang milik Malaysia terbakar di Riau
PETALING JAYA: Pengarah Jabatan Perhutanan Riau, Zulkifli Yusuf berkata, ladang syarikat dari Malaysia adalah antara yang terbakar di wilayah itu.
Kebakaran hutan di Sumatera menyebabkan jerebu dan asap tebal melanda Singapura dan Malaysia terutama di Johor dan Melaka.
Kata Zulkifli, antaranya ialah PT Langgam Inti Hibrida, yang berada di kawasan Desa Sering, Pelalawan, Kabupaten Pelalawan.
“Titik panas lain berada di kawasan ladang milik PT Bumi Reksa Nusa Sejati yang berada di Desa Simpang Kareman, Kecamatan Pelagiran, Kabupaten Indragiri Hilir.
“Manakala yang lain terbakar adalah milik PT Tunggal Mitra Platation, PT Abdi Platation, PT Jati Jaya Perkasa, PT Udaya Loh Dinawi dan PT Mustika Agro Lestari.
“Semuanya milik modal asing dari Malaysia.
“Jadi kami meluruskan (menjelaskan), itu bukan data yang dikeluarkan Jabatan Pehutanan. Titik panas itu dirakam satelit Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari peta kami melihat kawasan itu berada di ladang warga dan milik asing,” kata Zulkifli seperti dilapor viva.co.id.
Dalam perkembangan berkaitan, satelit pemantau cuaca dan pengesan panas bumi (NOAA) milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Riau mengesan 148 titik panas di wilayah itu.
Pemantuan Jabatan Perhutanan Riau, titik yang dirakam satelit sebahagian berada di kawasan ladang dan hutan tanaman industri milik Malaysia.
Channel News Asia pula melaporkan sebanyak 70 titik panas ditemui di Sarawak dan enam di Kelantan. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan cuaca di Malaysia panas dan kering.
Ini sekaligus menunjukkan kebakaran hutan ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia yang menyebabkan asap dan jerebu melanda Malaysia dan Singapura ~ Free Malaysia Today
Dan ini laporan dari Indonesia
TEMPO.CO, Jakarta -Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menyatakan, sekitar 300 titik api yang terjadi di Riau berasal dari wilayah konsesi Hutan Tanaman Industri dan perkebunan yang dikuasai industri. "Ini menunjukkan perusahaan pemegang hak pengelolaan wilayah hutan dan perkebunan masih jauh dari sikap bertanggung jawab," kata aktivis WALHI Zenzi Suhadi dalam rilis yang diterima TEMPO pada Jumat, 21 Juni 2013.
Selama satu dekade terakhir, kata Zenzi, kebakaran hutan yang rutin terjadi dipengaruhi dengan adanya unsur kesengajaan pelaku usaha perkebunan skala besar dalam pembukaan lahan. "Industri bubur kertas juga banyak yang lalai menjalankan tata kelola produksi dan lingkungan," ujarnya. Hal ini, menurutnya, disebabkan lemahnya regulasi dan masih terlalu mudahnya pemberian izin penguasaan wilayah hutan dan perkebunan dari pemerintah kepada perusahaan. selanjutnya
P/S: Dan ladang-ladang ini majoritinya dimiliki oleh beberapa pemimpin UMNO?
1 ulasan:
Kalau sebut "pemilik Malaysia" siap lagi kalau bukan pemimpin2 Umno dan kroni2 mereka. Yang kaya raya dan jutawan melayu di malaysia ni kebanyakan mereka adalah penyangak2 dan penyamun/perompak duit rakyat dan penerima komisyen projek2 mega; dan tentunya individu2 ini bukan orang kampung atau budak2 pejabat.Itu sebabnya kerajaan kita sunyi sepi mengenai jerubu yang melanda rakyat. Mereka nak risua apa? Rumah/Istana masing2 lebih sejuk dari Gunung Everest. Kalau rasa rimas sikit, terbang ke rumah/banglo/istana mereka di Eropah, Australia, Amerika atau London.Rakyat biasa di negara ini lantaklah; nak mampos, mamposlah.Esok dalam Pru14, bagi RM500 mereka gerenti sokong lagi; sekurang2nya yang masih hidup selepas jerubu ini.
Catat Ulasan